Bahaya Junk Food: Ini Dampak Kesehatan Jangka Panjang yang Perlu Kamu Ketahui
02 Jun 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
157 2

Solusi dan Upaya Mengurangi Konsumsi Junk Food

Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi junk food dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti; ketersediaan yang melimpah, banyaknya iklan dan adanya kesadaran dalam tiap individu.

Dalam rangka untuk mengurangi konsumsi junk food baik pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus turut andil untuk mengubah kebiasaan ini ke arah yang lebih sehat.

(BACA JUGA: 5 Resep Minuman Sehat & Segar yang Terbukti Bantu Diet, Detoks, dan Energi Harian!)

“Pemerintah, akademisi, dan masyarakat perlu bekerja bersama dalam merumuskan solusi untuk mengurangi prevalensi konsumsi junk food, khususnya di kalangan anak muda dan mahasiswa,” ucap Dr. Nadhiroh, dosen dan peneliti FKM Unair dikutip dari unair.ac.id.

Mengubah pola hidup masyarakat tentunya tidak mudah, namun hal tersebut dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti edukasi sejak dini dan peran lingkungan sekitar.

Berikut ini beberapa solusi dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji:

Edukasi Gizi Sejak Dini: Pendidikan tentang pola makan sehat harus dimulai sejak usia sekolah. Program edukasi gizi dari pemerintah atau komunitas dapat membantu generasi muda lebih sadar akan pentingnya nutrisi seimbang dan bahaya makanan olahan.

Peran Orang Tua dan Keluarga: Selain pendidikan di sekolah, keluarga berperan penting dalam membentuk kebiasaan makan anak. Menyediakan makanan rumahan yang sehat dan bergizi serta mengurangi kebiasaan membeli junk food bisa menjadi langkah awal yang efektif.

(BACA JUGA: Tak Perlu Obat! Ini Cara Alami Tingkatkan Imun & Energi Lewat Pola Makan Plant-Based)

Batasi Iklan dan Promosi Makanan Tidak Sehat: Regulasi ketat terhadap iklan makanan tidak sehat, khususnya yang ditujukan kepada anak-anak, bisa membantu menekan konsumsi junk food—contoh Chile dan Inggris telah membatasi iklan junk food di jam tayang anak sebagai bentuk perlindungan konsumen.

Ilustrasi makanan dengan gizi seimbang yang patut dijadikan sebagai kebiasaan baru dalam pola hidup sehat (Sumber Foto : Pexels/Nerfee Mirandilla)

Mendorong Akses Makanan Sehat: Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menyediakan akses lebih luas terhadap makanan sehat dan terjangkau, termasuk di daerah-daerah yang masih bergantung pada makanan kemasan sebagai sumber utama kalori.

Gaya Hidup Aktif dan Seimbang: Selain membatasi junk food, menjaga gaya hidup sehat dengan olahraga dan memperbanyak konsumsi air putih sangat penting untuk menjaga keseimbangan energi tubuh, serta membantu mengurangi risiko obesitas dan komplikasi kesehatan lainnya.

Memang tidak mudah untuk menghindari junk food sepenuhnya, terutama di era modern seperti sekarang. Namun, kesadaran akan dampak jangka panjangnya bisa menjadi kunci perubahan. 

Dengan memulai dari langkah kecil seperti mengganti camilan ringan dengan buah segar, membawa bekal sehat dari rumah, serta mengurangi kebiasaan memesan makanan cepat saji.

(BACA JUGA: 7 Cara Efektif Mengatur Waktu Harian agar Terhindar dari Burnout dan Overthinking)

Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya. Pilihan konsumsi harian turut berkontribusi terhadap kondisi tubuh jangka panjang.

Mari bersama-sama membangun generasi Indonesia yang lebih sehat dan sadar akan kandungan gizi seimbang. (*)

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Bahaya Junk Food: Ini Dampak Kesehatan Jangka Panjang yang Perlu Kamu Ketahui
02 Jun 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
157 2
 

Solusi dan Upaya Mengurangi Konsumsi Junk Food

Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi junk food dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti; ketersediaan yang melimpah, banyaknya iklan dan adanya kesadaran dalam tiap individu.

Dalam rangka untuk mengurangi konsumsi junk food baik pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus turut andil untuk mengubah kebiasaan ini ke arah yang lebih sehat.

(BACA JUGA: 5 Resep Minuman Sehat & Segar yang Terbukti Bantu Diet, Detoks, dan Energi Harian!)

“Pemerintah, akademisi, dan masyarakat perlu bekerja bersama dalam merumuskan solusi untuk mengurangi prevalensi konsumsi junk food, khususnya di kalangan anak muda dan mahasiswa,” ucap Dr. Nadhiroh, dosen dan peneliti FKM Unair dikutip dari unair.ac.id.

Mengubah pola hidup masyarakat tentunya tidak mudah, namun hal tersebut dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti edukasi sejak dini dan peran lingkungan sekitar.

Berikut ini beberapa solusi dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji:

Edukasi Gizi Sejak Dini: Pendidikan tentang pola makan sehat harus dimulai sejak usia sekolah. Program edukasi gizi dari pemerintah atau komunitas dapat membantu generasi muda lebih sadar akan pentingnya nutrisi seimbang dan bahaya makanan olahan.

Peran Orang Tua dan Keluarga: Selain pendidikan di sekolah, keluarga berperan penting dalam membentuk kebiasaan makan anak. Menyediakan makanan rumahan yang sehat dan bergizi serta mengurangi kebiasaan membeli junk food bisa menjadi langkah awal yang efektif.

(BACA JUGA: Tak Perlu Obat! Ini Cara Alami Tingkatkan Imun & Energi Lewat Pola Makan Plant-Based)

Batasi Iklan dan Promosi Makanan Tidak Sehat: Regulasi ketat terhadap iklan makanan tidak sehat, khususnya yang ditujukan kepada anak-anak, bisa membantu menekan konsumsi junk food—contoh Chile dan Inggris telah membatasi iklan junk food di jam tayang anak sebagai bentuk perlindungan konsumen.

Ilustrasi makanan dengan gizi seimbang yang patut dijadikan sebagai kebiasaan baru dalam pola hidup sehat (Sumber Foto : Pexels/Nerfee Mirandilla)

Mendorong Akses Makanan Sehat: Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menyediakan akses lebih luas terhadap makanan sehat dan terjangkau, termasuk di daerah-daerah yang masih bergantung pada makanan kemasan sebagai sumber utama kalori.

Gaya Hidup Aktif dan Seimbang: Selain membatasi junk food, menjaga gaya hidup sehat dengan olahraga dan memperbanyak konsumsi air putih sangat penting untuk menjaga keseimbangan energi tubuh, serta membantu mengurangi risiko obesitas dan komplikasi kesehatan lainnya.

Memang tidak mudah untuk menghindari junk food sepenuhnya, terutama di era modern seperti sekarang. Namun, kesadaran akan dampak jangka panjangnya bisa menjadi kunci perubahan. 

Dengan memulai dari langkah kecil seperti mengganti camilan ringan dengan buah segar, membawa bekal sehat dari rumah, serta mengurangi kebiasaan memesan makanan cepat saji.

(BACA JUGA: 7 Cara Efektif Mengatur Waktu Harian agar Terhindar dari Burnout dan Overthinking)

Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya. Pilihan konsumsi harian turut berkontribusi terhadap kondisi tubuh jangka panjang.

Mari bersama-sama membangun generasi Indonesia yang lebih sehat dan sadar akan kandungan gizi seimbang. (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!