DB NEWS - Huawei kembali mengguncang industri teknologi global.
Dalam ajang Huawei Developer Conference 2025, raksasa teknologi asal Tiongkok ini secara resmi memperkenalkan HarmonyOS 6—sistem operasi terbarunya yang bertujuan mendobrak dominasi Android dan iOS dengan kekuatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Namun, HarmonyOS 6 bukan sekadar pembaruan minor.
Sistem ini mengusung lompatan teknologi melalui fitur andalannya: Intelligent Agent Framework.
Kerangka kerja AI ini memungkinkan perangkat memahami konteks penggunaan, mengenali kebiasaan pengguna, dan bereaksi secara proaktif—bukan sekadar merespons perintah suara.
(BACA JUGA: Baru Dirilis! Huawei Watch Fit 4 vs Fit 3: Mana yang Lebih Worth It Dibeli di 2025?)
"HarmonyOS 6 bukan hanya sistem operasi. Ini adalah langkah strategis menuju ekosistem perangkat pintar yang lebih mandiri dan intuitif, sepenuhnya bebas dari ketergantungan Android maupun Windows," ujar Richard Yu, Executive Director Huawei Consumer Business Group, dalam pidatonya.
Salah satu fitur yang paling menyita perhatian adalah XiaoYi—asisten digital generasi baru berbasis AI.
Dibangun sebagai rival langsung Gemini milik Google dan ChatGPT milik OpenAI, XiaoYi mampu mengenali konteks visual pada layar, memahami niat pengguna, dan menawarkan interaksi natural secara real-time.
Teknologi ini bahkan disebut sebagai versi lanjutan dari fitur Circle to Search milik Google, namun dengan integrasi mendalam ke seluruh sistem Huawei.
Peluncuran HarmonyOS 6 juga disertai dengan perombakan antarmuka, optimalisasi lintas perangkat, dan integrasi AI dalam ekosistem perangkat Huawei.
(BACA JUGA: Huawei Diam-Diam Daftar Paten Baterai Termahal, Mampukah Saingi Tesla dan Toyota?)
Dari ponsel pintar, tablet, hingga PC dan mobil, semuanya dihubungkan oleh satu sistem cerdas.
Apa yang membedakan XiaoYi dari chatbot lain? Dan apakah HarmonyOS 6 benar-benar siap bersaing secara global? Jawabannya ada di halaman berikutnya.
DB NEWS - Huawei kembali mengguncang industri teknologi global.
Dalam ajang Huawei Developer Conference 2025, raksasa teknologi asal Tiongkok ini secara resmi memperkenalkan HarmonyOS 6—sistem operasi terbarunya yang bertujuan mendobrak dominasi Android dan iOS dengan kekuatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Namun, HarmonyOS 6 bukan sekadar pembaruan minor.
Sistem ini mengusung lompatan teknologi melalui fitur andalannya: Intelligent Agent Framework.
Kerangka kerja AI ini memungkinkan perangkat memahami konteks penggunaan, mengenali kebiasaan pengguna, dan bereaksi secara proaktif—bukan sekadar merespons perintah suara.
(BACA JUGA: Baru Dirilis! Huawei Watch Fit 4 vs Fit 3: Mana yang Lebih Worth It Dibeli di 2025?)
"HarmonyOS 6 bukan hanya sistem operasi. Ini adalah langkah strategis menuju ekosistem perangkat pintar yang lebih mandiri dan intuitif, sepenuhnya bebas dari ketergantungan Android maupun Windows," ujar Richard Yu, Executive Director Huawei Consumer Business Group, dalam pidatonya.
Salah satu fitur yang paling menyita perhatian adalah XiaoYi—asisten digital generasi baru berbasis AI.
Dibangun sebagai rival langsung Gemini milik Google dan ChatGPT milik OpenAI, XiaoYi mampu mengenali konteks visual pada layar, memahami niat pengguna, dan menawarkan interaksi natural secara real-time.
Teknologi ini bahkan disebut sebagai versi lanjutan dari fitur Circle to Search milik Google, namun dengan integrasi mendalam ke seluruh sistem Huawei.
Peluncuran HarmonyOS 6 juga disertai dengan perombakan antarmuka, optimalisasi lintas perangkat, dan integrasi AI dalam ekosistem perangkat Huawei.
(BACA JUGA: Huawei Diam-Diam Daftar Paten Baterai Termahal, Mampukah Saingi Tesla dan Toyota?)
Dari ponsel pintar, tablet, hingga PC dan mobil, semuanya dihubungkan oleh satu sistem cerdas.
Apa yang membedakan XiaoYi dari chatbot lain? Dan apakah HarmonyOS 6 benar-benar siap bersaing secara global? Jawabannya ada di halaman berikutnya.