Kontroversi di MetLife Stadium: FIFA Langgar Aturan Sendiri dan Luis Enrique 'Naik Pitam' Saat Chelsea Angkat Trofi Juara Dunia
14 Jul 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
16 1

DB NEWS – Chelsea secara mengejutkan berhasil merebut takhta juara Piala Dunia Antarklub 2025 setelah menaklukkan raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), dengan skor telak 3-0. 

Namun, pesta kemenangan The Blues di MetLife Stadium, New Jersey, pada Senin (14/7/2025), harus tercoreng oleh dua insiden besar: drama tamparan yang melibatkan pelatih PSG, Luis Enrique, dan kontroversi pelanggaran aturan durasi jeda oleh FIFA sendiri.

Kemenangan Chelsea ini memutarbalikkan prediksi banyak pihak. Tampil efektif dan klinis, Si Biru menghukum PSG lewat dua gol Cole Palmer dan satu sontekan indah dari Joao Pedro yang semuanya tercipta di babak pertama. 

Meskipun PSG mendominasi penguasaan bola hingga 67%, pertahanan solid dan serangan balik cepat dari anak asuh Enzo Maresca membuat Kylian Mbappé dan kawan-kawan frustrasi hingga peluit panjang dibunyikan.

Panas di Luar Lapangan: Amarah Luis Enrique

Ketegangan yang memuncak selama pertandingan tumpah sesaat setelah laga usai. 

(BACA JUGA: Kemenangan di Osaka Bisa Bawa Garuda ke Peringkat 110 FIFA dan Lewati Arab Saudi!)

Kamera menyorot insiden panas di tengah lapangan di mana beberapa pemain dan staf PSG, termasuk Luis Enrique, tampak berusaha mengkonfrontasi penyerang Chelsea, Joao Pedro. Puncaknya, Enrique terlihat melakukan tamparan kepada pemain asal Brasil tersebut.

Menanggapi tindakannya, Enrique berkilah bahwa itu adalah upaya untuk meredam potensi keributan yang lebih besar. 

Ia mengakui bahwa emosi skuadnya tak terkendali akibat tekanan tinggi di laga final.

“Di akhir pertandingan, ada situasi yang saya yakini sepenuhnya bisa dihindari oleh semua orang.,” ungkapnya.

"Tujuan dan niat saya, seperti biasa, adalah mencoba memisahkan para pemain agar tidak ada lagi masalah," ujar Enrique seperti dikutip dari The Athletic. 

"Ada banyak ketegangan, banyak sekali tekanan, dan dari sana, ada saling dorong dari banyak orang yang menurut saya harus kita semua hindari dan tidak boleh terjadi lagi," sambungnya.

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Kontroversi di MetLife Stadium: FIFA Langgar Aturan Sendiri dan Luis Enrique 'Naik Pitam' Saat Chelsea Angkat Trofi Juara Dunia
14 Jul 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
16 1
 

DB NEWS – Chelsea secara mengejutkan berhasil merebut takhta juara Piala Dunia Antarklub 2025 setelah menaklukkan raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), dengan skor telak 3-0. 

Namun, pesta kemenangan The Blues di MetLife Stadium, New Jersey, pada Senin (14/7/2025), harus tercoreng oleh dua insiden besar: drama tamparan yang melibatkan pelatih PSG, Luis Enrique, dan kontroversi pelanggaran aturan durasi jeda oleh FIFA sendiri.

Kemenangan Chelsea ini memutarbalikkan prediksi banyak pihak. Tampil efektif dan klinis, Si Biru menghukum PSG lewat dua gol Cole Palmer dan satu sontekan indah dari Joao Pedro yang semuanya tercipta di babak pertama. 

Meskipun PSG mendominasi penguasaan bola hingga 67%, pertahanan solid dan serangan balik cepat dari anak asuh Enzo Maresca membuat Kylian Mbappé dan kawan-kawan frustrasi hingga peluit panjang dibunyikan.

Panas di Luar Lapangan: Amarah Luis Enrique

Ketegangan yang memuncak selama pertandingan tumpah sesaat setelah laga usai. 

(BACA JUGA: Kemenangan di Osaka Bisa Bawa Garuda ke Peringkat 110 FIFA dan Lewati Arab Saudi!)

Kamera menyorot insiden panas di tengah lapangan di mana beberapa pemain dan staf PSG, termasuk Luis Enrique, tampak berusaha mengkonfrontasi penyerang Chelsea, Joao Pedro. Puncaknya, Enrique terlihat melakukan tamparan kepada pemain asal Brasil tersebut.

Menanggapi tindakannya, Enrique berkilah bahwa itu adalah upaya untuk meredam potensi keributan yang lebih besar. 

Ia mengakui bahwa emosi skuadnya tak terkendali akibat tekanan tinggi di laga final.

“Di akhir pertandingan, ada situasi yang saya yakini sepenuhnya bisa dihindari oleh semua orang.,” ungkapnya.

"Tujuan dan niat saya, seperti biasa, adalah mencoba memisahkan para pemain agar tidak ada lagi masalah," ujar Enrique seperti dikutip dari The Athletic. 

"Ada banyak ketegangan, banyak sekali tekanan, dan dari sana, ada saling dorong dari banyak orang yang menurut saya harus kita semua hindari dan tidak boleh terjadi lagi," sambungnya.

Tautan telah disalin ke clipboard!