Bagaimana Huawei Xinghe Siap Dominasi Pasar Jaringan AI di Asia Pasifik? Ini Analisis Mendalamnya
13 Jun 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
24 1

Mampukah Xinghe Jadi Standar Baru Jaringan Data Center?

Prediksi Tren 2025–2030: Asia Pasifik sebagai Kiblat AI Networking

Riset terbaru dari Paris Research Center memprediksi bahwa 40% perusahaan di Asia Pasifik akan mengadopsi jaringan berbasis AI seperti Xinghe dalam lima tahun ke depan. 

(BACA JUGA: Dibalik Layar Huawei Pura 80 Ultra: Teknologi Apa yang Bikin Harga Rp 24 Juta Tepat?)

Pergeseran ini akan didorong oleh kebutuhan efisiensi, keamanan data, dan dukungan beban kerja AI secara masif.

Tantangan Huawei:

  • Dominasi pasar cloud oleh NVIDIA dan Cisco.
  • Keraguan terhadap keamanan dan enkripsi end-to-end Huawei di tengah skeptisisme global.

Pakar Bicara: Menurut Dario Rossi, Direktur Lab Algoritma Jaringan Paris, “Huawei punya modal kuat secara teknologi dan kecepatan inovasi. Namun, kunci sukses Xinghe adalah membangun kepercayaan di sektor finansial dan pemerintahan yang paling sensitif terhadap risiko jaringan.”

Apa Artinya Bagi Bisnis Anda?

Bagi pelaku industri fintech, logistik, maupun layanan cloud, Xinghe Intelligent Fabric membuka peluang transformasi infrastruktur digital jangka panjang. 

Solusi ini bukan hanya soal kecepatan dan efisiensi, tapi juga soal daya tahan dan kesiapan menghadapi serangan siber masa depan.

(BACA JUGA: Huawei Watch Fit 4 Pro, Bukti Seriusnya Perang Teknologi di Pasar Wearable Premium)

Disclaimer: Artikel ini dihasilkan sebagian dengan bantuan AI dan dikurasi oleh tim redaksi DB News untuk menjamin akurasi dan nilai tambah informasi. (*)
 

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Bagaimana Huawei Xinghe Siap Dominasi Pasar Jaringan AI di Asia Pasifik? Ini Analisis Mendalamnya
13 Jun 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
24 1
 

Mampukah Xinghe Jadi Standar Baru Jaringan Data Center?

Prediksi Tren 2025–2030: Asia Pasifik sebagai Kiblat AI Networking

Riset terbaru dari Paris Research Center memprediksi bahwa 40% perusahaan di Asia Pasifik akan mengadopsi jaringan berbasis AI seperti Xinghe dalam lima tahun ke depan. 

(BACA JUGA: Dibalik Layar Huawei Pura 80 Ultra: Teknologi Apa yang Bikin Harga Rp 24 Juta Tepat?)

Pergeseran ini akan didorong oleh kebutuhan efisiensi, keamanan data, dan dukungan beban kerja AI secara masif.

Tantangan Huawei:

  • Dominasi pasar cloud oleh NVIDIA dan Cisco.
  • Keraguan terhadap keamanan dan enkripsi end-to-end Huawei di tengah skeptisisme global.

Pakar Bicara: Menurut Dario Rossi, Direktur Lab Algoritma Jaringan Paris, “Huawei punya modal kuat secara teknologi dan kecepatan inovasi. Namun, kunci sukses Xinghe adalah membangun kepercayaan di sektor finansial dan pemerintahan yang paling sensitif terhadap risiko jaringan.”

Apa Artinya Bagi Bisnis Anda?

Bagi pelaku industri fintech, logistik, maupun layanan cloud, Xinghe Intelligent Fabric membuka peluang transformasi infrastruktur digital jangka panjang. 

Solusi ini bukan hanya soal kecepatan dan efisiensi, tapi juga soal daya tahan dan kesiapan menghadapi serangan siber masa depan.

(BACA JUGA: Huawei Watch Fit 4 Pro, Bukti Seriusnya Perang Teknologi di Pasar Wearable Premium)

Disclaimer: Artikel ini dihasilkan sebagian dengan bantuan AI dan dikurasi oleh tim redaksi DB News untuk menjamin akurasi dan nilai tambah informasi. (*)
 

Tautan telah disalin ke clipboard!