DB NEWS - Bulan Ramadhan menjadi momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk melakukan ibadah puasa sebagai salah satu dari rukun Islam dan merupakan ibadah wajib setiap tahunnya.
Perintah puasa diwajibkan kepada umat Islam dalam AI-Qur'an surat AI-Baqarah ayat 183.
ي يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْمِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa,”
(BACA JUGA: Jangan Lewatkan! 10 Malam Terakhir Ramadhan 2025, Ini Tanggal dan Amalan Lailatul Qadar)
Perintah puasa Ramadhan disyariatkan pada tahun kedua Hijriah, tepatnya pada hari Senin tanggal 10 Sya'ban pada satu setengah tahun setelah Rasulullah SAW dan umat Islam berhijrah dari Kota Mekah ke kota Madinah.
Walaupun diwajibkan bagi seluruh umat Muslim, Allah SWT memberikan keringanan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah puasa karena sebab-sebab tertentu.
Puasa Ramadhan tidak sekadar menahan lapar, haus, dan menghindari dari hal-hal yang membatalkan puasa. Namun, perlu juga untuk muslim memahami syarat berpuasa.
Syarat-syarat puasa agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT antara lain adalah beragama islam, baligh, berakal sehat, mampu atau tidak sakit (sehat), tidak dalam perjalanan jauh, dan tidak dalam masa haid atau nifas.
Berikut 5 orang yang dibebaskan dari kewajiban berpuasa selama bulan Ramadhan :
Seorang perempuan yang mengalami haid dan nifas diberi keringanan untuk tidak menjalankan puasa sampai selesai haid dan nifasnya.
Hal itu karena salah satu syarat sahnya puasa adalah bersih/suci dari haid dan nifas.
Akan tetapi, puasa yang ditinggalkan selama haid dan nifas harus diganti dengan membayar fidyah atau menggantikan puasa Ramadhan dengan puasa juga.
Orang yang mengalami gangguan kejiwaan hingga kehilangan kewarasannya termasuk dalam golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Salah satu alasannya, karena…
DB NEWS - Bulan Ramadhan menjadi momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk melakukan ibadah puasa sebagai salah satu dari rukun Islam dan merupakan ibadah wajib setiap tahunnya.
Perintah puasa diwajibkan kepada umat Islam dalam AI-Qur'an surat AI-Baqarah ayat 183.
ي يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْمِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa,”
(BACA JUGA: Jangan Lewatkan! 10 Malam Terakhir Ramadhan 2025, Ini Tanggal dan Amalan Lailatul Qadar)
Perintah puasa Ramadhan disyariatkan pada tahun kedua Hijriah, tepatnya pada hari Senin tanggal 10 Sya'ban pada satu setengah tahun setelah Rasulullah SAW dan umat Islam berhijrah dari Kota Mekah ke kota Madinah.
Walaupun diwajibkan bagi seluruh umat Muslim, Allah SWT memberikan keringanan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah puasa karena sebab-sebab tertentu.
Puasa Ramadhan tidak sekadar menahan lapar, haus, dan menghindari dari hal-hal yang membatalkan puasa. Namun, perlu juga untuk muslim memahami syarat berpuasa.
Syarat-syarat puasa agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT antara lain adalah beragama islam, baligh, berakal sehat, mampu atau tidak sakit (sehat), tidak dalam perjalanan jauh, dan tidak dalam masa haid atau nifas.
Berikut 5 orang yang dibebaskan dari kewajiban berpuasa selama bulan Ramadhan :
Seorang perempuan yang mengalami haid dan nifas diberi keringanan untuk tidak menjalankan puasa sampai selesai haid dan nifasnya.
Hal itu karena salah satu syarat sahnya puasa adalah bersih/suci dari haid dan nifas.
Akan tetapi, puasa yang ditinggalkan selama haid dan nifas harus diganti dengan membayar fidyah atau menggantikan puasa Ramadhan dengan puasa juga.
Orang yang mengalami gangguan kejiwaan hingga kehilangan kewarasannya termasuk dalam golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Salah satu alasannya, karena…