DB NEWS - DPR RI resmi mengesahkan RUU TNI pada 20 Maret 2025, Anies Baswedan berikan tanggapan dari pertanyaan peserta yang hadir dalam diskusi di UII Yogyakarta soal pengesahan UU tersebut.
Dalam proses pengesahannya, RUU TNI sempat mengalami banyak penolakan dari sebagian masyarakat Indonesia.
Beberapa pihak mulai menyuarakan pendapat mereka melalui media sosial masing-masing hingga puncaknya dalam aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI.
Bentrok antara Mahasiswa demo dengan aparat Polisi tidak dapat dihindari, kerusuhan dan kekacauan sempat terjadi tepat di depan Gedung DPR saat rapat pengesahan RUU tersebut dilaksanakan.
Menanggapi berita RUU TNI itu salah satu peserta dalam diskusi yang diselenggarakan di UII Yogyakarta memberikan pertanyaan kepada Anies Baswedan selaku pembicara dalam acara tersebut.
(BACA JUGA: UTBK SNBT 2025 Kurang Beberapa Hari Lagi! Ini Jadwal, Aturan Lengkap, dan Dokumen yang Wajib Dibawa)
Anies pun membagikan penjelasan dan poin-pin penting dari pendapatnya mengenai RUU TNI melalui postingan cuitannya di sosial media X.
Dalam postingannya di X, Anies menjelaskan bahwa pengesahan RUU TNI ini menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak publik, apakah benar membawa perbaikan atau justru membuka gerbang bagi tantangan baru.
Dirinya menyampaikan jika semua orang tentu ingin TNI yang kuat, profesional dan fokus pada tugas utama mereka yakni menjaga pertahanan dan kesatuan negara.
“Jangan sampai revisi ini justru membebani TNI dgn tugas2 baru yg bisa mengalihkan dari fokus utamanya,” tulis mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Perhatian publik tertuju pada proses revisi yang terkesan terburu-buru, draft final RUU sulit untuk diakses masyarakat, dan minimnya pelibatan rakyat dalam diskusi mengenai rancangan UU tersebut.
Ia memberikan penjelasan lebih lanjut, jika salah satu tantangan terbesar dari TNI adalah meritokrasi dalam jenjang karier mereka.
“Kita ingin tentara2 terbaik mendapat promosi karena prestasi, bukan karena faktor non meritokratik,” tulisnya.
Ditengah banyaknya respon berlawanan dari beberapa pihak, DPR nampaknya tidak terlalu memperhatikan hal tersebut.
Sehingga aksi protes dari Koalisi Masyarakat dan perwakilan Mahasiswa menjadi puncak penyampaian pendapat mereka.
Simak lebih lanjut penjelasan Anies Baswedan soal pengesahan RUU TNI …
DB NEWS - DPR RI resmi mengesahkan RUU TNI pada 20 Maret 2025, Anies Baswedan berikan tanggapan dari pertanyaan peserta yang hadir dalam diskusi di UII Yogyakarta soal pengesahan UU tersebut.
Dalam proses pengesahannya, RUU TNI sempat mengalami banyak penolakan dari sebagian masyarakat Indonesia.
Beberapa pihak mulai menyuarakan pendapat mereka melalui media sosial masing-masing hingga puncaknya dalam aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI.
Bentrok antara Mahasiswa demo dengan aparat Polisi tidak dapat dihindari, kerusuhan dan kekacauan sempat terjadi tepat di depan Gedung DPR saat rapat pengesahan RUU tersebut dilaksanakan.
Menanggapi berita RUU TNI itu salah satu peserta dalam diskusi yang diselenggarakan di UII Yogyakarta memberikan pertanyaan kepada Anies Baswedan selaku pembicara dalam acara tersebut.
(BACA JUGA: UTBK SNBT 2025 Kurang Beberapa Hari Lagi! Ini Jadwal, Aturan Lengkap, dan Dokumen yang Wajib Dibawa)
Anies pun membagikan penjelasan dan poin-pin penting dari pendapatnya mengenai RUU TNI melalui postingan cuitannya di sosial media X.
Dalam postingannya di X, Anies menjelaskan bahwa pengesahan RUU TNI ini menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak publik, apakah benar membawa perbaikan atau justru membuka gerbang bagi tantangan baru.
Dirinya menyampaikan jika semua orang tentu ingin TNI yang kuat, profesional dan fokus pada tugas utama mereka yakni menjaga pertahanan dan kesatuan negara.
“Jangan sampai revisi ini justru membebani TNI dgn tugas2 baru yg bisa mengalihkan dari fokus utamanya,” tulis mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Perhatian publik tertuju pada proses revisi yang terkesan terburu-buru, draft final RUU sulit untuk diakses masyarakat, dan minimnya pelibatan rakyat dalam diskusi mengenai rancangan UU tersebut.
Ia memberikan penjelasan lebih lanjut, jika salah satu tantangan terbesar dari TNI adalah meritokrasi dalam jenjang karier mereka.
“Kita ingin tentara2 terbaik mendapat promosi karena prestasi, bukan karena faktor non meritokratik,” tulisnya.
Ditengah banyaknya respon berlawanan dari beberapa pihak, DPR nampaknya tidak terlalu memperhatikan hal tersebut.
Sehingga aksi protes dari Koalisi Masyarakat dan perwakilan Mahasiswa menjadi puncak penyampaian pendapat mereka.
Simak lebih lanjut penjelasan Anies Baswedan soal pengesahan RUU TNI …