Misteri & Tradisi Kenaikan Isa Almasih: Sejarah Tersembunyi hingga Perayaan Unik di 5 Negara
28 May 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
71 0

DB News - Hari Kenaikan Isa Almasih yang jatuh pada 29 Mei 2025 menjadi momen yang sangat berarti bagi umat Kristiani di berbagai belahan dunia. Masing-masing negara pun memiliki tradisi unik dalam memperingati hari besar ini.

Hari peringatan ini dimaknai sebagai saat ketika Yesus Kristus naik ke surga setelah menyelesaikan misi penyelamatan-Nya di bumi.

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan hari tersebut sebagai hari libur nasional.

Bahkan, masyarakat juga akan menikmati cuti bersama pada Jumat, 30 Mei 2025, sehingga menciptakan libur panjang akhir pekan.

Biasanya, umat Kristiani merayakan hari ini dengan menghadiri misa atau kebaktian khusus di gereja.

Renungan rohani juga menjadi bagian penting untuk memperdalam pemahaman atas makna peristiwa naiknya Yesus ke surga dan meninggalkan dunia fana.

Namun, cara perayaan ini tidaklah sama di seluruh dunia.

(BACA JUGA: Waisak 2025 di Borobudur: 2.569 Lampion, 450 Drone, dan Kehadiran 90.000 Pengunjung)

Tiap negara memiliki cara tersendiri yang mencerminkan budaya dan tradisi lokalnya.

Namun, untuk memahami lebih jauh makna dan akar sejarah perayaan ini, mari kita telusuri dahulu kisah di balik Hari Kenaikan Isa Almasih berikut.

Sejarah Kenaikan Isa Almasih

Hari yang selalu diperingati pada hari Kamis ini merupakan bagian dari rangkaian Liturgi Paskah yang kaya akan  makna.

Setelah Yesus disalib dan wafat, Ia bangkit dari kematian pada hari ketiga.

Dalam masa kebangkitan itu, Ia menampakkan diri kepada murid-murid-Nya yang sedang berdoa dalam ketakutan karena ancaman otoritas Yahudi.

Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus memberikan pengajaran terakhir mengenai Kerajaan Allah.

Ia juga memperkuat iman para murid dan memberikan amanat untuk mewartakan ajarannya ke seluruh dunia dan menginstruksikan para murid untuk membaptis orang-orang sebagai bagian dari misi penginjilan.

Sebelum naik ke surga, Yesus berjanji bahwa Roh Kudus yang berasal dari Allah akan turun dan membimbing mereka dalam menjalankan tugas mulia itu.

Ia kemudian membawa para murid ke Bukit Zaitun, memberikan berkat terakhir, dan naik ke langit di hadapan mereka.

Dalam momen luar biasa itu, dua malaikat muncul dan menyampaikan pesan bahwa Yesus akan kembali dengan cara yang sama di akhir zaman.

Peristiwa ini menjadi titik puncak dari perjalanan spiritual Yesus di bumi.

Pentakosta merupakan peristiwa sepuluh hari setelah kenaikan-Nya, dimana para murid menerima Roh Kudus sebagaimana dijanjikan.

(BACA JUGA: Makna Hari Raya Waisak: Sejarah, Simbol dan Nilai Pentingnya Bagi Umat Buddha)

Makna Teologis Kenaikan Isa Almasih

Kenaikan Isa Almasih memiliki makna spiritual yang sangat dalam dalam iman Kristiani.

Hal ini bukan sekadar kepergian fisik Yesus dari dunia, melainkan simbolisasi pemuliaan dan penyempurnaan misi-Nya di bumi.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa Yesus telah kembali ke sisi Allah Bapa setelah menyelesaikan tugas-Nya sebagai Juru Selamat umat manusia.

Kenaikan ini juga meneguhkan nubuat dan janji yang telah disampaikan dalam Perjanjian Lama, sekaligus mempertegas otoritas Yesus sebagai Mesias.

Peristiwa ini menandai dimulainya era baru dalam sejarah iman Kristiani, di mana Roh Kudus mengambil peran utama dalam membimbing gereja dan umat.

Yesus pun menegaskan janji-Nya untuk mengirimkan "Penghibur", yaitu Roh Kudus, sebagai pendamping rohani bagi umat percaya.

Seperti disampaikan oleh para malaikat dalam Kisah Para Rasul, kenaikan Yesus juga mengandung janji akan kedatangan-Nya kembali di masa depan yang memberi harapan akan penggenapan rencana keselamatan secara utuh.

Secara spiritual, kenaikan ini juga dilihat sebagai pengangkatan Yesus sebagai perantara antara Allah dan manusia.

Dalam Efesus 2:6, Rasul Paulus menekankan bahwa umat beriman juga telah “diangkat bersama Kristus” dalam pengertian rohani.

Setelah memahami makna dan sejarah di balik Hari Kenaikan, kini kita dapat melihat bagaimana peristiwa ini diperingati di berbagai penjuru dunia.

Mulai dari Indonesia hingga Belanda, simak beragam tradisi perayaan Kenaikan Isa Almasih di halaman selanjutnya.

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Misteri & Tradisi Kenaikan Isa Almasih: Sejarah Tersembunyi hingga Perayaan Unik di 5 Negara
28 May 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat ⁠Rayhan Hidayat
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
71 0
 

DB News - Hari Kenaikan Isa Almasih yang jatuh pada 29 Mei 2025 menjadi momen yang sangat berarti bagi umat Kristiani di berbagai belahan dunia. Masing-masing negara pun memiliki tradisi unik dalam memperingati hari besar ini.

Hari peringatan ini dimaknai sebagai saat ketika Yesus Kristus naik ke surga setelah menyelesaikan misi penyelamatan-Nya di bumi.

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan hari tersebut sebagai hari libur nasional.

Bahkan, masyarakat juga akan menikmati cuti bersama pada Jumat, 30 Mei 2025, sehingga menciptakan libur panjang akhir pekan.

Biasanya, umat Kristiani merayakan hari ini dengan menghadiri misa atau kebaktian khusus di gereja.

Renungan rohani juga menjadi bagian penting untuk memperdalam pemahaman atas makna peristiwa naiknya Yesus ke surga dan meninggalkan dunia fana.

Namun, cara perayaan ini tidaklah sama di seluruh dunia.

(BACA JUGA: Waisak 2025 di Borobudur: 2.569 Lampion, 450 Drone, dan Kehadiran 90.000 Pengunjung)

Tiap negara memiliki cara tersendiri yang mencerminkan budaya dan tradisi lokalnya.

Namun, untuk memahami lebih jauh makna dan akar sejarah perayaan ini, mari kita telusuri dahulu kisah di balik Hari Kenaikan Isa Almasih berikut.

Sejarah Kenaikan Isa Almasih

Hari yang selalu diperingati pada hari Kamis ini merupakan bagian dari rangkaian Liturgi Paskah yang kaya akan  makna.

Setelah Yesus disalib dan wafat, Ia bangkit dari kematian pada hari ketiga.

Dalam masa kebangkitan itu, Ia menampakkan diri kepada murid-murid-Nya yang sedang berdoa dalam ketakutan karena ancaman otoritas Yahudi.

Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus memberikan pengajaran terakhir mengenai Kerajaan Allah.

Ia juga memperkuat iman para murid dan memberikan amanat untuk mewartakan ajarannya ke seluruh dunia dan menginstruksikan para murid untuk membaptis orang-orang sebagai bagian dari misi penginjilan.

Sebelum naik ke surga, Yesus berjanji bahwa Roh Kudus yang berasal dari Allah akan turun dan membimbing mereka dalam menjalankan tugas mulia itu.

Ia kemudian membawa para murid ke Bukit Zaitun, memberikan berkat terakhir, dan naik ke langit di hadapan mereka.

Dalam momen luar biasa itu, dua malaikat muncul dan menyampaikan pesan bahwa Yesus akan kembali dengan cara yang sama di akhir zaman.

Peristiwa ini menjadi titik puncak dari perjalanan spiritual Yesus di bumi.

Pentakosta merupakan peristiwa sepuluh hari setelah kenaikan-Nya, dimana para murid menerima Roh Kudus sebagaimana dijanjikan.

(BACA JUGA: Makna Hari Raya Waisak: Sejarah, Simbol dan Nilai Pentingnya Bagi Umat Buddha)

Makna Teologis Kenaikan Isa Almasih

Kenaikan Isa Almasih memiliki makna spiritual yang sangat dalam dalam iman Kristiani.

Hal ini bukan sekadar kepergian fisik Yesus dari dunia, melainkan simbolisasi pemuliaan dan penyempurnaan misi-Nya di bumi.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa Yesus telah kembali ke sisi Allah Bapa setelah menyelesaikan tugas-Nya sebagai Juru Selamat umat manusia.

Kenaikan ini juga meneguhkan nubuat dan janji yang telah disampaikan dalam Perjanjian Lama, sekaligus mempertegas otoritas Yesus sebagai Mesias.

Peristiwa ini menandai dimulainya era baru dalam sejarah iman Kristiani, di mana Roh Kudus mengambil peran utama dalam membimbing gereja dan umat.

Yesus pun menegaskan janji-Nya untuk mengirimkan "Penghibur", yaitu Roh Kudus, sebagai pendamping rohani bagi umat percaya.

Seperti disampaikan oleh para malaikat dalam Kisah Para Rasul, kenaikan Yesus juga mengandung janji akan kedatangan-Nya kembali di masa depan yang memberi harapan akan penggenapan rencana keselamatan secara utuh.

Secara spiritual, kenaikan ini juga dilihat sebagai pengangkatan Yesus sebagai perantara antara Allah dan manusia.

Dalam Efesus 2:6, Rasul Paulus menekankan bahwa umat beriman juga telah “diangkat bersama Kristus” dalam pengertian rohani.

Setelah memahami makna dan sejarah di balik Hari Kenaikan, kini kita dapat melihat bagaimana peristiwa ini diperingati di berbagai penjuru dunia.

Mulai dari Indonesia hingga Belanda, simak beragam tradisi perayaan Kenaikan Isa Almasih di halaman selanjutnya.

Tautan telah disalin ke clipboard!