DB NEWS - Di balik padatnya aktivitas Kota Pahlawan, sebuah 'raksasa tidur' bersemayam di pintu gerbang sebelah barat.
Itulah Manukan Kulon, kelurahan strategis di Kecamatan Tandes yang kini menjadi laboratorium sosial bagi para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPN 'Veteran' Jawa Timur yang resmi diterjunkan sejak awal Juni 2025.
Berdasarkan survei awal, para mahasiswa tidak hanya menemukan denyut ekonomi yang kuat dari ribuan UMKM, tetapi juga sebuah tantangan krusial yang selama ini tersembunyi: vakumnya peran sentral pemuda.
Temuan ini menjadi titik awal misi mereka untuk membantu membangkitkan potensi penuh Manukan Kulon, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s).
Berfungsi sebagai penghubung vital antara Surabaya dengan Gresik, Manukan Kulon adalah kawasan yang tidak pernah sepi.
Dengan populasi mencapai 37 ribu jiwa yang tersebar di 15 RW dan 124 RT, wilayah ini menjadi magnet bagi para pencari hunian, investor, dan pelaku usaha.
Mayoritas penduduknya berada di usia produktif, menjadikan roda perekonomian di sini berputar kencang.
Infrastruktur yang terus berkembang dan fasilitas publik yang memadai, mulai dari puskesmas hingga sekolah, semakin mengukuhkan posisinya sebagai lokasi idaman dengan nilai investasi yang stabil.
Namun, di balik citra sebagai kawasan yang berkembang, ada potensi besar yang belum tergarap optimal.
Sorotan utama dari temuan mahasiswa KKN adalah belum aktifnya Karang Taruna (Kartar) di tingkat kelurahan. Padahal, potensi pemuda di Manukan Kulon sangatlah besar.
Saat ini, inisiatif kepemudaan masih bersifat sporadis dan terpusat di tingkat RW. Beberapa RW seperti RW 08, 09, 02, dan 10 patut diacungi jempol karena pemudanya aktif mengelola produk daur ulang inovatif seperti tisu dan sabun cair.
"Pembentukan Kartar kelurahan rencananya akan diambil dari perwakilan setiap RW," ungkap seorang sumber internal kelurahan pada (21/6/2025).
Langkah ini diharapkan dapat menyatukan energi positif pemuda dari berbagai sudut Manukan Kulon untuk menciptakan dampak yang lebih masif.
Kevakuman ini menjadi ironis mengingat Manukan Kulon memiliki lebih dari 1.300 UMKM yang sudah memiliki NIB dan aktif mengikuti berbagai pelatihan.
Potensi ekonomi ada, namun motor penggerak dari kalangan mudanya masih perlu 'dinyalakan'.
DB NEWS - Di balik padatnya aktivitas Kota Pahlawan, sebuah 'raksasa tidur' bersemayam di pintu gerbang sebelah barat.
Itulah Manukan Kulon, kelurahan strategis di Kecamatan Tandes yang kini menjadi laboratorium sosial bagi para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPN 'Veteran' Jawa Timur yang resmi diterjunkan sejak awal Juni 2025.
Berdasarkan survei awal, para mahasiswa tidak hanya menemukan denyut ekonomi yang kuat dari ribuan UMKM, tetapi juga sebuah tantangan krusial yang selama ini tersembunyi: vakumnya peran sentral pemuda.
Temuan ini menjadi titik awal misi mereka untuk membantu membangkitkan potensi penuh Manukan Kulon, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s).
Berfungsi sebagai penghubung vital antara Surabaya dengan Gresik, Manukan Kulon adalah kawasan yang tidak pernah sepi.
Dengan populasi mencapai 37 ribu jiwa yang tersebar di 15 RW dan 124 RT, wilayah ini menjadi magnet bagi para pencari hunian, investor, dan pelaku usaha.
Mayoritas penduduknya berada di usia produktif, menjadikan roda perekonomian di sini berputar kencang.
Infrastruktur yang terus berkembang dan fasilitas publik yang memadai, mulai dari puskesmas hingga sekolah, semakin mengukuhkan posisinya sebagai lokasi idaman dengan nilai investasi yang stabil.
Namun, di balik citra sebagai kawasan yang berkembang, ada potensi besar yang belum tergarap optimal.
Sorotan utama dari temuan mahasiswa KKN adalah belum aktifnya Karang Taruna (Kartar) di tingkat kelurahan. Padahal, potensi pemuda di Manukan Kulon sangatlah besar.
Saat ini, inisiatif kepemudaan masih bersifat sporadis dan terpusat di tingkat RW. Beberapa RW seperti RW 08, 09, 02, dan 10 patut diacungi jempol karena pemudanya aktif mengelola produk daur ulang inovatif seperti tisu dan sabun cair.
"Pembentukan Kartar kelurahan rencananya akan diambil dari perwakilan setiap RW," ungkap seorang sumber internal kelurahan pada (21/6/2025).
Langkah ini diharapkan dapat menyatukan energi positif pemuda dari berbagai sudut Manukan Kulon untuk menciptakan dampak yang lebih masif.
Kevakuman ini menjadi ironis mengingat Manukan Kulon memiliki lebih dari 1.300 UMKM yang sudah memiliki NIB dan aktif mengikuti berbagai pelatihan.
Potensi ekonomi ada, namun motor penggerak dari kalangan mudanya masih perlu 'dinyalakan'.