Hubungan diplomatik antara Prancis dan Vietnam telah terjalin sejak April 1973, dan kerja sama mereka dalam sektor ekonomi dan perdagangan terus meningkat secara signifikan.
Saat ini, Prancis tercatat sebagai mitra dagang terbesar kelima Vietnam di kawasan Eropa.
Pada tahun lalu, nilai perdagangan antara kedua negara mencapai 5,42 miliar dolar AS (sekitar Rp87,5 triliun). Sementara dalam empat bulan pertama tahun 2025, nilai tersebut tercatat sebesar 1,79 miliar dolar AS (sekitar Rp28,9 triliun).
Usai menyelesaikan agenda di Hanoi, Macron melanjutkan kunjungannya ke Jakarta untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto, sebelum kemudian terbang ke Singapura guna menyampaikan pidato utama dalam forum Shangri-La Dialogue pada Jumat (30/5).
(BACA JUGA: Tak Perlu Obat! Ini Cara Alami Tingkatkan Imun & Energi Lewat Pola Makan Plant-Based)
Kunjungan Macron ke kawasan Asia Tenggara ini dipandang sebagai langkah strategis Prancis untuk mempererat kerja sama ekonomi dan sekaligus menanggapi pengaruh China yang terus meluas di wilayah tersebut.
Namun, kehadiran Macron di Vietnam tak lepas dari insiden viral saat istrinya terlihat menepis wajah sang presiden dengan gestur bercanda menggunakan tangan kanannya yang mengundang berbagai spekulasi publik.
Tak tinggal diam, Macron akhirnya memberikan klarifikasi atas insiden tersebut dalam pernyataan resminya.
Dalam konferensi pers di Hanoi pada Senin (26/5/2025), Presiden Macron akhirnya buka suara terkait cuplikan video yang menjadi perbincangan hangat di jagat maya.
Ia membantah semua tafsir negatif dari video yang menyebut dirinya bertengkar dengan sang istri.
"Ada video yang memperlihatkan saya bercanda dan menggoda istri saya, dan entah bagaimana itu menjadi semacam bencana geo-planet, dengan orang-orang bahkan membuat teori untuk menjelaskannya," kata Macron kepada wartawan.
(BACA JUGA: Terungkap! Bos CV Sentosa Seal Sembunyikan 108 Ijazah Karyawan di Rumahnya)
Ia mengakui bahwa rekaman tersebut memang benar dan tidak direkayasa.
Namun demikian, ia menyatakan bahwa potongan klip itu justru dijadikan bahan untuk menyebarkan spekulasi dan disinformasi.
"Semua video itu asli. Dan ya, terkadang orang-orang merusaknya. Tetapi orang-orang mengaitkan segala macam omong kosong dengan video itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Istana Élysée sempat membantah bahwa insiden tersebut benar terjadi.
Namun, dalam pernyataan terbaru, pihak istana menyebut bahwa kejadian tersebut hanyalah bentuk keakraban dan candaan ringan antar pasangan suami istri.
"Momen itu adalah momen ketika Presiden (Macron) dan istrinya bersantai kali terakhir sebelum kunjungan resmi dimulai. Mereka hanya saling menggoda. Tidak dibutuhkan penjelasan bagi para teori konspirasi," kata pihak Istana Élysée.
Dengan begitu, kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Asia Tenggara menjadi sorotan bukan hanya karena agendanya yang padat dan strategis, tapi juga karena momen mengejutkan yang tak sengaja terekam kamera.
Momen semacam ini, meski terlihat sepele, bisa mempengaruhi citra kenegaraan.
Ini bukan pertama kalinya pasangan pemimpin negara jadi sorotan karena ekspresi publik.
Michelle Obama, contohnya, pernah menolak ciuman Barack Obama di depan kamera pada acara NBA, yang memicu perbincangan serupa.
Dalam diplomasi, setiap gestur pemimpin menjadi representasi hubungan bilateral.
Peristiwa ini pun menyeret dinamika pribadi ke dalam ranah politik global.
Meski sempat menuai spekulasi, Macron dan pihak Istana Élysée telah meluruskan insiden tersebut sebagai candaan suami istri.
Ikuti terus DB News untuk perkembangan terbaru seputar perjalanan Presiden Prancis di Asia Tenggara dan berbagai isu politik dunia lainnya. (*)
Hubungan diplomatik antara Prancis dan Vietnam telah terjalin sejak April 1973, dan kerja sama mereka dalam sektor ekonomi dan perdagangan terus meningkat secara signifikan.
Saat ini, Prancis tercatat sebagai mitra dagang terbesar kelima Vietnam di kawasan Eropa.
Pada tahun lalu, nilai perdagangan antara kedua negara mencapai 5,42 miliar dolar AS (sekitar Rp87,5 triliun). Sementara dalam empat bulan pertama tahun 2025, nilai tersebut tercatat sebesar 1,79 miliar dolar AS (sekitar Rp28,9 triliun).
Usai menyelesaikan agenda di Hanoi, Macron melanjutkan kunjungannya ke Jakarta untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto, sebelum kemudian terbang ke Singapura guna menyampaikan pidato utama dalam forum Shangri-La Dialogue pada Jumat (30/5).
(BACA JUGA: Tak Perlu Obat! Ini Cara Alami Tingkatkan Imun & Energi Lewat Pola Makan Plant-Based)
Kunjungan Macron ke kawasan Asia Tenggara ini dipandang sebagai langkah strategis Prancis untuk mempererat kerja sama ekonomi dan sekaligus menanggapi pengaruh China yang terus meluas di wilayah tersebut.
Namun, kehadiran Macron di Vietnam tak lepas dari insiden viral saat istrinya terlihat menepis wajah sang presiden dengan gestur bercanda menggunakan tangan kanannya yang mengundang berbagai spekulasi publik.
Tak tinggal diam, Macron akhirnya memberikan klarifikasi atas insiden tersebut dalam pernyataan resminya.
Dalam konferensi pers di Hanoi pada Senin (26/5/2025), Presiden Macron akhirnya buka suara terkait cuplikan video yang menjadi perbincangan hangat di jagat maya.
Ia membantah semua tafsir negatif dari video yang menyebut dirinya bertengkar dengan sang istri.
"Ada video yang memperlihatkan saya bercanda dan menggoda istri saya, dan entah bagaimana itu menjadi semacam bencana geo-planet, dengan orang-orang bahkan membuat teori untuk menjelaskannya," kata Macron kepada wartawan.
(BACA JUGA: Terungkap! Bos CV Sentosa Seal Sembunyikan 108 Ijazah Karyawan di Rumahnya)
Ia mengakui bahwa rekaman tersebut memang benar dan tidak direkayasa.
Namun demikian, ia menyatakan bahwa potongan klip itu justru dijadikan bahan untuk menyebarkan spekulasi dan disinformasi.
"Semua video itu asli. Dan ya, terkadang orang-orang merusaknya. Tetapi orang-orang mengaitkan segala macam omong kosong dengan video itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Istana Élysée sempat membantah bahwa insiden tersebut benar terjadi.
Namun, dalam pernyataan terbaru, pihak istana menyebut bahwa kejadian tersebut hanyalah bentuk keakraban dan candaan ringan antar pasangan suami istri.
"Momen itu adalah momen ketika Presiden (Macron) dan istrinya bersantai kali terakhir sebelum kunjungan resmi dimulai. Mereka hanya saling menggoda. Tidak dibutuhkan penjelasan bagi para teori konspirasi," kata pihak Istana Élysée.
Dengan begitu, kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Asia Tenggara menjadi sorotan bukan hanya karena agendanya yang padat dan strategis, tapi juga karena momen mengejutkan yang tak sengaja terekam kamera.
Momen semacam ini, meski terlihat sepele, bisa mempengaruhi citra kenegaraan.
Ini bukan pertama kalinya pasangan pemimpin negara jadi sorotan karena ekspresi publik.
Michelle Obama, contohnya, pernah menolak ciuman Barack Obama di depan kamera pada acara NBA, yang memicu perbincangan serupa.
Dalam diplomasi, setiap gestur pemimpin menjadi representasi hubungan bilateral.
Peristiwa ini pun menyeret dinamika pribadi ke dalam ranah politik global.
Meski sempat menuai spekulasi, Macron dan pihak Istana Élysée telah meluruskan insiden tersebut sebagai candaan suami istri.
Ikuti terus DB News untuk perkembangan terbaru seputar perjalanan Presiden Prancis di Asia Tenggara dan berbagai isu politik dunia lainnya. (*)