Salah satu penyebab utama pemanasan global adalah adanya kegiatan industri, transportasi dan pembangkit listrik yang mengandalkan batu bara, minyak dan gas alam.
Kegiatan ini kemudian menghasilkan gas karbon dioksida (CO₂) dalam jumlah besar.
Di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, sektor transportasi menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca, diikuti oleh produksi listrik dan industri.
Penebangan hutan untuk pertanian, perkebunan dan pembangunan infrastruktur mengurangi jumlah pohon yang berfungsi menyerap CO₂.
Ketika pohon ditebang atau dibakar, karbon yang tersimpan dilepaskan ke atmosfer, memperburuk pemanasan global.
Peternakan menghasilkan metana, gas rumah kaca yang lebih kuat dari CO₂. Selain itu, penggunaan pupuk nitrogen menghasilkan N₂O, yang juga berkontribusi pada pemanasan global.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 10% orang terkaya dunia bertanggung jawab atas dua pertiga pemanasan global sejak 1990.
Ini dikarenakan kontribusi mereka terhadap penghasilan emisi gas karbon secara signifikan melalui gaya hidup mereka, seperti:
António Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuka suara terkait fenomena ini. Dirinya mengatakan bahwa penting bagi pemerintah dunia untuk segera bertindak.
“Suhu yang sangat tinggi pada tahun 2024 memerlukan tindakan iklim yang sangat besar pada tahun 2025, Masih ada waktu untuk menghindari bencana iklim terburuk. Namun para pemimpin harus bertindak—sekarang juga,” ucapnya.
Jika emisi terus meningkat seperti sekarang, entah bagaimana wajah dunia 10 tahun ke depan?
Di Indonesia sendiri kasus bencana yang melibatkan iklim juga terjadi baru-baru ini, salah satunya adalah banjir besar yang sempat melanda Ibu Kota Jakarta.
Meski faktor pembangun juga menjadi salah satu penyebab banjir, namun tidak dapat dipungkiri curah hujan ekstrim yang terus mengguyur wilayah tersebut menjadi pemicu datangnya banjir.
Curah hujan tinggi ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino yang terjadi secara berkala akibat perubahan iklim yang menjadi efek lanjutan pemanasan global.
Simak juga solusi yang bisa kita lakukan untuk mencegah meningkatnya efek pemanasan global…
Salah satu penyebab utama pemanasan global adalah adanya kegiatan industri, transportasi dan pembangkit listrik yang mengandalkan batu bara, minyak dan gas alam.
Kegiatan ini kemudian menghasilkan gas karbon dioksida (CO₂) dalam jumlah besar.
Di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, sektor transportasi menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca, diikuti oleh produksi listrik dan industri.
Penebangan hutan untuk pertanian, perkebunan dan pembangunan infrastruktur mengurangi jumlah pohon yang berfungsi menyerap CO₂.
Ketika pohon ditebang atau dibakar, karbon yang tersimpan dilepaskan ke atmosfer, memperburuk pemanasan global.
Peternakan menghasilkan metana, gas rumah kaca yang lebih kuat dari CO₂. Selain itu, penggunaan pupuk nitrogen menghasilkan N₂O, yang juga berkontribusi pada pemanasan global.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 10% orang terkaya dunia bertanggung jawab atas dua pertiga pemanasan global sejak 1990.
Ini dikarenakan kontribusi mereka terhadap penghasilan emisi gas karbon secara signifikan melalui gaya hidup mereka, seperti:
António Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuka suara terkait fenomena ini. Dirinya mengatakan bahwa penting bagi pemerintah dunia untuk segera bertindak.
“Suhu yang sangat tinggi pada tahun 2024 memerlukan tindakan iklim yang sangat besar pada tahun 2025, Masih ada waktu untuk menghindari bencana iklim terburuk. Namun para pemimpin harus bertindak—sekarang juga,” ucapnya.
Jika emisi terus meningkat seperti sekarang, entah bagaimana wajah dunia 10 tahun ke depan?
Di Indonesia sendiri kasus bencana yang melibatkan iklim juga terjadi baru-baru ini, salah satunya adalah banjir besar yang sempat melanda Ibu Kota Jakarta.
Meski faktor pembangun juga menjadi salah satu penyebab banjir, namun tidak dapat dipungkiri curah hujan ekstrim yang terus mengguyur wilayah tersebut menjadi pemicu datangnya banjir.
Curah hujan tinggi ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino yang terjadi secara berkala akibat perubahan iklim yang menjadi efek lanjutan pemanasan global.
Simak juga solusi yang bisa kita lakukan untuk mencegah meningkatnya efek pemanasan global…