Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi akibat penumpukan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄) dan nitrous oksida (N₂O) di atmosfer.
Gas-gas ini menyerap dan memerangkap panas dari matahari, yang seharusnya dipantulkan kembali ke luar angkasa, sehingga menyebabkan efek rumah kaca yang berlebihan.
Meskipun perubahan iklim alami terjadi selama ribuan tahun, aktivitas manusia sejak Revolusi Industri telah mempercepat proses ini secara signifikan.
Pemanasan global yang dipicu oleh aktivitas manusia dimulai sekitar akhir abad ke-19, seiring dengan meningkatnya penggunaan batu bara, minyak dan gas untuk industri serta transportasi.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan World Meteorological Organization (WMO) pada periode 2024 lalu, tercatat sebagai tahun dengan pemanasan global tertinggi dalam sejarah modern.
Kenaikan suhu rata-rata global mencapai 1,47°C di atas tingkat pra industri dan 0,72°C diatas rata-rata tahun 1991-2020.
Penyebab utama dari kenaikan suhu ini disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, seperti metana, nitrous oxide dan karbon dioksida yang sempat mencapai titik tertinggi pada akhir tahun 2023.
Di Indonesia sendiri, suhu udara yang tercatat pada April 2024 berkisar pada 27,74°C, yang sekaligus menjadi tahun terpanas di negara kita.
Namun dampak pemanasan global bukan hanya soal cuaca panas yang terasa menyengat.
Mari kita lihat bagaimana perubahan suhu ini mengubah wajah dunia dan apa penyebabnya…
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi akibat penumpukan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄) dan nitrous oksida (N₂O) di atmosfer.
Gas-gas ini menyerap dan memerangkap panas dari matahari, yang seharusnya dipantulkan kembali ke luar angkasa, sehingga menyebabkan efek rumah kaca yang berlebihan.
Meskipun perubahan iklim alami terjadi selama ribuan tahun, aktivitas manusia sejak Revolusi Industri telah mempercepat proses ini secara signifikan.
Pemanasan global yang dipicu oleh aktivitas manusia dimulai sekitar akhir abad ke-19, seiring dengan meningkatnya penggunaan batu bara, minyak dan gas untuk industri serta transportasi.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan World Meteorological Organization (WMO) pada periode 2024 lalu, tercatat sebagai tahun dengan pemanasan global tertinggi dalam sejarah modern.
Kenaikan suhu rata-rata global mencapai 1,47°C di atas tingkat pra industri dan 0,72°C diatas rata-rata tahun 1991-2020.
Penyebab utama dari kenaikan suhu ini disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, seperti metana, nitrous oxide dan karbon dioksida yang sempat mencapai titik tertinggi pada akhir tahun 2023.
Di Indonesia sendiri, suhu udara yang tercatat pada April 2024 berkisar pada 27,74°C, yang sekaligus menjadi tahun terpanas di negara kita.
Namun dampak pemanasan global bukan hanya soal cuaca panas yang terasa menyengat.
Mari kita lihat bagaimana perubahan suhu ini mengubah wajah dunia dan apa penyebabnya…