DB NEWS - Pemanasan global bukanlah fenomena alam semata, melainkan dampak dari aktivitas manusia. Demi menjaga agar suhu bumi tetap stabil, sebagai penerus bangsa kita memiliki tanggung jawab besar dalam upaya penanganannya.
Fenomena ini telah berlangsung selama lebih dari satu abad dan disebabkan oleh emisi gas rumah kaca akibat konsumsi energi fosil, deforestasi dan pola konsumsi yang berlebihan.
Akibatnya, panas terperangkap sehingga meningkatkan konsentrasi gas-gas ini di atmosfer dan suhu Bumi meningkat secara bertahap.
NASA bahkan merilis data pada 10 Januari 2025 jika rata-rata suhu Bumi mengalami peningkatan hingga 1,47°C lebih panas dibandingkan dengan era pra industri.
“Semua kelompok setuju, tidak peduli bagaimana mereka mengumpulkan data, tidak ada keraguan. Tren jangka panjangnya sangat jelas,” ucap Gavin Schmidt, ilmuwan iklim senior NASA.
(BACA JUGA: Pendaftaran Mudik Gratis 2025 Jasa Raharja Resmi Dibuka! Jangan sampai Terlewatkan!)
Jika hal ini dibiarkan dan tidak segera ditangani, suhu bumi akan semakin meningkat setiap tahunnya akibat pemanasan global ekstrim.
Pemerintah dunia memiliki tanggung jawab terbesar untuk mencari upaya penanganan fenomena tersebut.
Namun, sebagai generasi muda, khususnya Generasi Z (Gen Z), kita juga memiliki peran penting dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Setidaknya sebagai masyarakat kita dapat ikut serta dalam kampanye lingkungan hidup dengan ramai-ramai menyebarkan informasi terkini melalui media sosial.
Namun dibalik itu, sebuah data menunjukkan bahwa 10% orang terkaya di dunia bertanggung jawab atas dua pertiga pemanasan global sejak tahun 1990.
Simak penjelasan ebih lengkap terkait pemanasan global di artikel berikut…
DB NEWS - Pemanasan global bukanlah fenomena alam semata, melainkan dampak dari aktivitas manusia. Demi menjaga agar suhu bumi tetap stabil, sebagai penerus bangsa kita memiliki tanggung jawab besar dalam upaya penanganannya.
Fenomena ini telah berlangsung selama lebih dari satu abad dan disebabkan oleh emisi gas rumah kaca akibat konsumsi energi fosil, deforestasi dan pola konsumsi yang berlebihan.
Akibatnya, panas terperangkap sehingga meningkatkan konsentrasi gas-gas ini di atmosfer dan suhu Bumi meningkat secara bertahap.
NASA bahkan merilis data pada 10 Januari 2025 jika rata-rata suhu Bumi mengalami peningkatan hingga 1,47°C lebih panas dibandingkan dengan era pra industri.
“Semua kelompok setuju, tidak peduli bagaimana mereka mengumpulkan data, tidak ada keraguan. Tren jangka panjangnya sangat jelas,” ucap Gavin Schmidt, ilmuwan iklim senior NASA.
(BACA JUGA: Pendaftaran Mudik Gratis 2025 Jasa Raharja Resmi Dibuka! Jangan sampai Terlewatkan!)
Jika hal ini dibiarkan dan tidak segera ditangani, suhu bumi akan semakin meningkat setiap tahunnya akibat pemanasan global ekstrim.
Pemerintah dunia memiliki tanggung jawab terbesar untuk mencari upaya penanganan fenomena tersebut.
Namun, sebagai generasi muda, khususnya Generasi Z (Gen Z), kita juga memiliki peran penting dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Setidaknya sebagai masyarakat kita dapat ikut serta dalam kampanye lingkungan hidup dengan ramai-ramai menyebarkan informasi terkini melalui media sosial.
Namun dibalik itu, sebuah data menunjukkan bahwa 10% orang terkaya di dunia bertanggung jawab atas dua pertiga pemanasan global sejak tahun 1990.
Simak penjelasan ebih lengkap terkait pemanasan global di artikel berikut…