Mengatur waktu bukan hanya soal pekerjaan. Kamu juga perlu menjadwalkan waktu untuk dirimu sendiri–entah itu membaca buku, menonton film, berkebun, atau sekedar tidur siang.
Aktivitas ini bukan sekedar hiburan, tapi cara untuk menjaga kesehatan mental.
Saat kamu bahagia dan merasa rileks, kamu akan lebih mudah mengendalikan pikiran yang berlarian tanpa arah.
Overthinking bisa ditekan, burnout pun bisa dicegah. Me time yang berkualitas bisa jadi “bensin” untuk kembali produktif.
Tapi agar semuanya tetap terjaga seimbang, perlu melakukan kupasan mendalam mengenai cara mengatur waktu.
Tak ada sistem yang sempurna sejak awal. Karena itu, kamu perlu mengevaluasi cara mengatur waktumu secara rutin.
Apakah kamu terlalu banyak bekerja? Apakah waktu istirahatmu cukup? Apakah kamu merasa lebih tenang atau justru makin stres?
Dari evaluasi ini, kamu bisa melakukan penyesuaian. Mungkin kamu perlu bangun lebih pagi, atau justru tidur lebih awal.
Bisa jadi kamu perlu memindahkan waktu olahraga ke sore hari agar lebih bertenaga di pagi hari. Fleksibilitas adalah kunci utama.
Dan pada akhirnya, mengatur waktu bukan hanya tentang manajemen aktivitas, tapi juga manajemen pikiran.
Kalau kamu bisa mengatur waktu dengan baik, kamu bisa menciptakan ruang bagi pikiran untuk beristirahat.
Overthinking dan burnout sering kali muncul karena kita membiarkan hidup terus berjalan tanpa arah.
Kita bekerja terus-menerus tanpa jeda, memikirkan hal-hal diluar kendali, lalu jatuh dalam kelelahan mental yang menguras segalanya.
Dengan mengatur waktu secara sadar dan terencana, Kita tidak hanya menjaga produktivitas, tapi juga merawat diri sendiri.
Jadi, yuk mulai sekarang atur waktumu dengan bijak. Bukan demi kerja semata, tapi demi kamu yang lebih tenang dan bahagia.
Kesehatan mental dimulai dari manajemen waktu yang baik. Jangan lewatkan artikel-artikel inspiratif lainnya hanya di kanal Lifestyle DB News. (*)
Mengatur waktu bukan hanya soal pekerjaan. Kamu juga perlu menjadwalkan waktu untuk dirimu sendiri–entah itu membaca buku, menonton film, berkebun, atau sekedar tidur siang.
Aktivitas ini bukan sekedar hiburan, tapi cara untuk menjaga kesehatan mental.
Saat kamu bahagia dan merasa rileks, kamu akan lebih mudah mengendalikan pikiran yang berlarian tanpa arah.
Overthinking bisa ditekan, burnout pun bisa dicegah. Me time yang berkualitas bisa jadi “bensin” untuk kembali produktif.
Tapi agar semuanya tetap terjaga seimbang, perlu melakukan kupasan mendalam mengenai cara mengatur waktu.
Tak ada sistem yang sempurna sejak awal. Karena itu, kamu perlu mengevaluasi cara mengatur waktumu secara rutin.
Apakah kamu terlalu banyak bekerja? Apakah waktu istirahatmu cukup? Apakah kamu merasa lebih tenang atau justru makin stres?
Dari evaluasi ini, kamu bisa melakukan penyesuaian. Mungkin kamu perlu bangun lebih pagi, atau justru tidur lebih awal.
Bisa jadi kamu perlu memindahkan waktu olahraga ke sore hari agar lebih bertenaga di pagi hari. Fleksibilitas adalah kunci utama.
Dan pada akhirnya, mengatur waktu bukan hanya tentang manajemen aktivitas, tapi juga manajemen pikiran.
Kalau kamu bisa mengatur waktu dengan baik, kamu bisa menciptakan ruang bagi pikiran untuk beristirahat.
Overthinking dan burnout sering kali muncul karena kita membiarkan hidup terus berjalan tanpa arah.
Kita bekerja terus-menerus tanpa jeda, memikirkan hal-hal diluar kendali, lalu jatuh dalam kelelahan mental yang menguras segalanya.
Dengan mengatur waktu secara sadar dan terencana, Kita tidak hanya menjaga produktivitas, tapi juga merawat diri sendiri.
Jadi, yuk mulai sekarang atur waktumu dengan bijak. Bukan demi kerja semata, tapi demi kamu yang lebih tenang dan bahagia.
Kesehatan mental dimulai dari manajemen waktu yang baik. Jangan lewatkan artikel-artikel inspiratif lainnya hanya di kanal Lifestyle DB News. (*)