Tuntutan Driver Ojol di Aksi 205 Surabaya: Dari Regulasi Tarif hingga Hapus Sistem Prioritas
20 May 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
104 0

Surabaya Jadi Episentrum Aksi Damai Ojol di Jawa Timur

Di Surabaya, demonstrasi ini dilakukan dengan aksi konvoi dari ratusan driver ojol baik roda dua maupun roda empat yang berkumpul di Bundaran Waru, Jawa Timur. 

Aksi konvoi akan dimulai dari kawasan tersebut, menuju Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim) dan berlanjut ke depan Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim.

Selain itu diperkirakan ada beberapa titik lain yang akan dituju oleh peserta aksi yakni; gedung DPRD Jawa Timur, Gedung Negara Grahadi dan kantor cabang aplikator di Surabaya.

Diperkirakan ada ratusan pengemudi ojol dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Sidoarjo dan Malang yang turut serta dalam aksi ini.

Mereka menuntut pemerintah untuk memberikan pengawasan tegas pada pihak aplikator ojol terkait penetapan tarif batas atas dan bawah yang adil.

Dampak Demo Ojol 20 Mei di Surabaya: Kemacetan dan Off Bid

Aksi ini berdampak pada layanan ojek online dan kurir di beberapa kota besar, termasuk Surabaya. 

Kemacetan lalu lintas terjadi di sekitar Bundaran Waru, Jawa Timur yang menjadi titik berkumpulnya massa “Aksi 205” hari ini.

Petugas kepolisian setempat juga sigap untuk mengalihkan jalur lalu lintas untuk menghindari adanya kemacetan panjang.

Selain itu, selama perjalanan menuju titik aksi, para massa demonstran di kawal oleh pihak kepolisian demi menjaga ketertiban.

Selama aksi, beberapa pengemudi memilih untuk tidak menerima orderan atau bahkan mematikan aplikasi mereka (off bid massal) selama 24 jam, sebagai bentuk protes. 

Namun, tidak semua driver ojol ikut serta dalam aksi ini. Tidak ada paksaan dalam keikutsertaan dari para mitra driver.

Terpantau masih ada beberapa pengemudi ojol yang masih menerima penumpang dan bekerja seperti biasa, sehingga para pengguna aplikasi ojol tidak perlu khawatir tidak mendapatkan driver. 

Matsahri, salah seorang driver ojol mengatakan jika dirinya memilih tetap menerima penumpang dan tidak melakukan off bid.

“Saya tetap narik karena ya memang butuh juga. Aplikasi tetap saya nyalakan, cuma kalo ambil penumpang ya saya ga pakai atribut, karena ga enak sama yang demo,” ucapnya.

Simak respon dari perusahaan aplikator dan Dishub Jatim terkait aksi demonstrasi yang dilakukan para driver ojek online di halaman selanjutnya…

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Tuntutan Driver Ojol di Aksi 205 Surabaya: Dari Regulasi Tarif hingga Hapus Sistem Prioritas
20 May 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
104 0
 

Surabaya Jadi Episentrum Aksi Damai Ojol di Jawa Timur

Di Surabaya, demonstrasi ini dilakukan dengan aksi konvoi dari ratusan driver ojol baik roda dua maupun roda empat yang berkumpul di Bundaran Waru, Jawa Timur. 

Aksi konvoi akan dimulai dari kawasan tersebut, menuju Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim) dan berlanjut ke depan Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim.

Selain itu diperkirakan ada beberapa titik lain yang akan dituju oleh peserta aksi yakni; gedung DPRD Jawa Timur, Gedung Negara Grahadi dan kantor cabang aplikator di Surabaya.

Diperkirakan ada ratusan pengemudi ojol dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Sidoarjo dan Malang yang turut serta dalam aksi ini.

Mereka menuntut pemerintah untuk memberikan pengawasan tegas pada pihak aplikator ojol terkait penetapan tarif batas atas dan bawah yang adil.

Dampak Demo Ojol 20 Mei di Surabaya: Kemacetan dan Off Bid

Aksi ini berdampak pada layanan ojek online dan kurir di beberapa kota besar, termasuk Surabaya. 

Kemacetan lalu lintas terjadi di sekitar Bundaran Waru, Jawa Timur yang menjadi titik berkumpulnya massa “Aksi 205” hari ini.

Petugas kepolisian setempat juga sigap untuk mengalihkan jalur lalu lintas untuk menghindari adanya kemacetan panjang.

Selain itu, selama perjalanan menuju titik aksi, para massa demonstran di kawal oleh pihak kepolisian demi menjaga ketertiban.

Selama aksi, beberapa pengemudi memilih untuk tidak menerima orderan atau bahkan mematikan aplikasi mereka (off bid massal) selama 24 jam, sebagai bentuk protes. 

Namun, tidak semua driver ojol ikut serta dalam aksi ini. Tidak ada paksaan dalam keikutsertaan dari para mitra driver.

Terpantau masih ada beberapa pengemudi ojol yang masih menerima penumpang dan bekerja seperti biasa, sehingga para pengguna aplikasi ojol tidak perlu khawatir tidak mendapatkan driver. 

Matsahri, salah seorang driver ojol mengatakan jika dirinya memilih tetap menerima penumpang dan tidak melakukan off bid.

“Saya tetap narik karena ya memang butuh juga. Aplikasi tetap saya nyalakan, cuma kalo ambil penumpang ya saya ga pakai atribut, karena ga enak sama yang demo,” ucapnya.

Simak respon dari perusahaan aplikator dan Dishub Jatim terkait aksi demonstrasi yang dilakukan para driver ojek online di halaman selanjutnya…

Tautan telah disalin ke clipboard!