DB NEWS - Aksi demo tolak MBG masih berlanjut di Papua, tagar Makan Bergizi Gratis justru trending medsos.
Melalui daftar peringkat trending di aplikasi X, tagar Makan Bergizi Gratis mencuat kembali ke permukaan dengan makna yang berbeda.
Postingan banyak akun yang mencantumkan tagar tersebut terlihat memberikan dukungan untuk program MBG terutama institusi Polisi.
Salah satu netizen berkomentar beri dukungan untuk program MBG terutama bagi masyarakat di Papua guna meningkatkan kesejahteraan disana.
“Tujuan MBG adalah untuk memastikan bahwa ekonomi lokal terus tumbuh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua meningkat,” tulis @Papua**** dalam akun X (25/02).
(BACA JUGA: Lolos Administrasi BUMN? Ini 3 Tes yang Akan Menentukan Nasibmu di Tahap 1 Rekrutmen 2025!)
Namun anehnya tagar ini naik menjadi trending topik di saat aksi demo tolak MBG oleh pelajar Papua masih berlangsung.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan untuk jangan terburu-buru menghakimi program MBG dan coba beri kesempatan untuk program ini.
“Jadi pikiran Presiden Prabowo untuk bikin makan bergizi gratis itu, kalau ada yang kritik-kritik, sebenarnya jangan cepat-cepat kritik, tunggu, lihat dulu,” ucap Luhut dalam Forum Semangat Awal Tahun 2025 (15/01).
Pada senin (24/02) aksi demo tolak MBG dilakukan oleh gabungan pelajar asal Paniai, Papua Barat guna menuntut pendidikan gratis beserta fasilitasnya.
Sejauh ini ada sekitar 10 Kab./Kota yang menolak adanya MBG, mereka lebih memilih pendidikan gratis dan bermutu di Papua.
Adanya gelombang penolakan ini terus meningkat hingga senin kemarin untuk yang ke 3 kalinya, aksi ke 1 dilakukan oleh pelajar di Yahukimo.
Aksi ke 2 dilaksanakan serentak di Wamena, Yalimo, Nabire, Timika, Kab./Kota Jayapura, Dogiyai dan Tolikara yang terbaru dilakukan oleh aliansi pelajar di Paniai dengan penolakan dan tuntutan yang sama.
Ada netizen yang berkomentar bahwa anak-anak Papua memahami akan pentingnya pendidikan guna menaikan derajat hidup orang ramai.
“adik-adik ini lebih paham, bahwa pendidikan itu penting untuk mengangkat derajat hidup banyak orang,” tulis @just*** dalam akun X nya.
Netizen lain menanggapi dalam postingan berita soal aksi demo terbaru yang menyebutkan anak-anak Papua lebih cerdas dari para pejabat mereka.
“Anak Papua lebih cerdas dari pejabat yg punya kuasa,” tulis @Mard**** dalam akun media sosial X nya.
Netizen seperti terbagi menjadi 2 pihak, di satu sisi ada yang menyatakan adanya program MBG demi kemajuan anak bangsa.
Sedangkan yang lainnya menyadari kebutuhan sesungguhnya dari masyarakat dan pelajar di Papua adalah pendidikan.
Benarkah program MBG merupakan suatu bentuk upaya untuk mensejahterakan rakyat, lalu mengapa penolakan terus menggema di tiap wilayah. (*)
DB NEWS - Aksi demo tolak MBG masih berlanjut di Papua, tagar Makan Bergizi Gratis justru trending medsos.
Melalui daftar peringkat trending di aplikasi X, tagar Makan Bergizi Gratis mencuat kembali ke permukaan dengan makna yang berbeda.
Postingan banyak akun yang mencantumkan tagar tersebut terlihat memberikan dukungan untuk program MBG terutama institusi Polisi.
Salah satu netizen berkomentar beri dukungan untuk program MBG terutama bagi masyarakat di Papua guna meningkatkan kesejahteraan disana.
“Tujuan MBG adalah untuk memastikan bahwa ekonomi lokal terus tumbuh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua meningkat,” tulis @Papua**** dalam akun X (25/02).
(BACA JUGA: Lolos Administrasi BUMN? Ini 3 Tes yang Akan Menentukan Nasibmu di Tahap 1 Rekrutmen 2025!)
Namun anehnya tagar ini naik menjadi trending topik di saat aksi demo tolak MBG oleh pelajar Papua masih berlangsung.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan untuk jangan terburu-buru menghakimi program MBG dan coba beri kesempatan untuk program ini.
“Jadi pikiran Presiden Prabowo untuk bikin makan bergizi gratis itu, kalau ada yang kritik-kritik, sebenarnya jangan cepat-cepat kritik, tunggu, lihat dulu,” ucap Luhut dalam Forum Semangat Awal Tahun 2025 (15/01).
Pada senin (24/02) aksi demo tolak MBG dilakukan oleh gabungan pelajar asal Paniai, Papua Barat guna menuntut pendidikan gratis beserta fasilitasnya.
Sejauh ini ada sekitar 10 Kab./Kota yang menolak adanya MBG, mereka lebih memilih pendidikan gratis dan bermutu di Papua.
Adanya gelombang penolakan ini terus meningkat hingga senin kemarin untuk yang ke 3 kalinya, aksi ke 1 dilakukan oleh pelajar di Yahukimo.
Aksi ke 2 dilaksanakan serentak di Wamena, Yalimo, Nabire, Timika, Kab./Kota Jayapura, Dogiyai dan Tolikara yang terbaru dilakukan oleh aliansi pelajar di Paniai dengan penolakan dan tuntutan yang sama.
Ada netizen yang berkomentar bahwa anak-anak Papua memahami akan pentingnya pendidikan guna menaikan derajat hidup orang ramai.
“adik-adik ini lebih paham, bahwa pendidikan itu penting untuk mengangkat derajat hidup banyak orang,” tulis @just*** dalam akun X nya.
Netizen lain menanggapi dalam postingan berita soal aksi demo terbaru yang menyebutkan anak-anak Papua lebih cerdas dari para pejabat mereka.
“Anak Papua lebih cerdas dari pejabat yg punya kuasa,” tulis @Mard**** dalam akun media sosial X nya.
Netizen seperti terbagi menjadi 2 pihak, di satu sisi ada yang menyatakan adanya program MBG demi kemajuan anak bangsa.
Sedangkan yang lainnya menyadari kebutuhan sesungguhnya dari masyarakat dan pelajar di Papua adalah pendidikan.
Benarkah program MBG merupakan suatu bentuk upaya untuk mensejahterakan rakyat, lalu mengapa penolakan terus menggema di tiap wilayah. (*)