Di tengah kabar duka, Rieke juga mengungkap fakta menyentuh terkait perjuangannya dalam memperjuangkan hak Mat Solar.
Hal ini terkait ganti rugi lahan sebesar Rp3,3 miliar dari proyek Jalan Tol Serpong-Cinere yang seharusnya diterima oleh almarhum.
Ia menyampaikan keluhan tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dirut PT Jasa Marga, Subakti Syukur, di DPR RI, Senin (17/3).
Rieke mengaku terkejut ketika menerima kabar duka sesaat setelah pulang dari rapat tersebut.
Ia merasa masih memiliki ‘hutang’ terhadap almarhum karena hak Mat Solar atas ganti rugi lahan belum juga selesai sejak 2019.
“Abang, maafin Oneng belum bisa perjuangin hak abang,” sesalnya dalam unggahan.
Pihak Jasa Marga, Subakti Syukur, merespon dengan janji akan menyelesaikan kasus ini sebelum Idul Fitri 2025.
Subakti menegaskan dana yang tertahan di pengadilan akan segera dicairkan dan menjadi prioritas penyelesaian.
Mat Solar lahir dengan nama Nasrullah pada 4 Mei 1962 di Jakarta.
Ia merupakan anak dari pasangan H. Muh Ali Sidik dan Hj. Rosani. Sejak muda bakat seninya sudah terlihat.
Ia mulai terjun ke dunia hiburan sejak tahun 1978 melalui grup teater Betawi bernama Teater Mama, yang tampil di TVRI dan dikenal luas karena keberaniannya menyuarakan kritik sosial.
Nama Mat Solar sendiri pertama kali melekat pada Nasrullah ketika ia memerankan karakter tersebut di Teater Mama.
Sejak saat itu, nama Mat Solar menjadi identitas panggung yang membesarkan namanya hingga kini dikenang publik.
Tak hanya di panggung, Mat Solar juga tampil di layar lebar, antara lain:
Namanya benar-benar melejit ketika ia membintangi sitkom Bajaj Bajuri (2002-2007).
Dalam sitkom ini, ia berperan sebagai Bajuri, seorang sopir bajaj yang hidup sederhana di Jakarta bersama istrinya, Oneng (Rieke Diah Pitaloka).
Sitkom ini berhasil merebut hati pemirsa karena menyuguhkan kisah sehari-hari penuh kelucuan dan nilai-nilai kekeluargaan.
Tak hanya Bajaj Bajuri, ia juga sukses membintangi sinetron populer Tukang Bubur Naik Haji The Series (2012-2017), dimana ia memerankan Haji Sulam.
Perannya sebagai sosok sederhana yang sukses dan akhirnya bisa menunaikan ibadah haji kembali menunjukkan kualitas aktingnya yang mumpuni dan selalu membumi.
Selamat jalan Mat Solar, tawa dan karyamu akan selalu hidup di hati rakyat Indonesia. (*)
Di tengah kabar duka, Rieke juga mengungkap fakta menyentuh terkait perjuangannya dalam memperjuangkan hak Mat Solar.
Hal ini terkait ganti rugi lahan sebesar Rp3,3 miliar dari proyek Jalan Tol Serpong-Cinere yang seharusnya diterima oleh almarhum.
Ia menyampaikan keluhan tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dirut PT Jasa Marga, Subakti Syukur, di DPR RI, Senin (17/3).
Rieke mengaku terkejut ketika menerima kabar duka sesaat setelah pulang dari rapat tersebut.
Ia merasa masih memiliki ‘hutang’ terhadap almarhum karena hak Mat Solar atas ganti rugi lahan belum juga selesai sejak 2019.
“Abang, maafin Oneng belum bisa perjuangin hak abang,” sesalnya dalam unggahan.
Pihak Jasa Marga, Subakti Syukur, merespon dengan janji akan menyelesaikan kasus ini sebelum Idul Fitri 2025.
Subakti menegaskan dana yang tertahan di pengadilan akan segera dicairkan dan menjadi prioritas penyelesaian.
Mat Solar lahir dengan nama Nasrullah pada 4 Mei 1962 di Jakarta.
Ia merupakan anak dari pasangan H. Muh Ali Sidik dan Hj. Rosani. Sejak muda bakat seninya sudah terlihat.
Ia mulai terjun ke dunia hiburan sejak tahun 1978 melalui grup teater Betawi bernama Teater Mama, yang tampil di TVRI dan dikenal luas karena keberaniannya menyuarakan kritik sosial.
Nama Mat Solar sendiri pertama kali melekat pada Nasrullah ketika ia memerankan karakter tersebut di Teater Mama.
Sejak saat itu, nama Mat Solar menjadi identitas panggung yang membesarkan namanya hingga kini dikenang publik.
Tak hanya di panggung, Mat Solar juga tampil di layar lebar, antara lain:
Namanya benar-benar melejit ketika ia membintangi sitkom Bajaj Bajuri (2002-2007).
Dalam sitkom ini, ia berperan sebagai Bajuri, seorang sopir bajaj yang hidup sederhana di Jakarta bersama istrinya, Oneng (Rieke Diah Pitaloka).
Sitkom ini berhasil merebut hati pemirsa karena menyuguhkan kisah sehari-hari penuh kelucuan dan nilai-nilai kekeluargaan.
Tak hanya Bajaj Bajuri, ia juga sukses membintangi sinetron populer Tukang Bubur Naik Haji The Series (2012-2017), dimana ia memerankan Haji Sulam.
Perannya sebagai sosok sederhana yang sukses dan akhirnya bisa menunaikan ibadah haji kembali menunjukkan kualitas aktingnya yang mumpuni dan selalu membumi.
Selamat jalan Mat Solar, tawa dan karyamu akan selalu hidup di hati rakyat Indonesia. (*)