DB NEWS - Buntut rencana Prabowo Subianto evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia yang mendapat respon penolakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Apakah hal ini ada hubungannya dengan rencana relokasi Palestina yang pernah dilontarkan Donald Trump beberapa waktu lalu? Simak fakta unik dari isu ini di artikel berikut.
Langkah ini diambil Prabowo dengan tujuan sebagai bantuan kepada penduduk Gaza yang membutuhkan perawatan medis lebih lanjut, karena adanya keterbatasan alat-alat medis disana.
Konflik di wilayah Gaza yang terjadi sejak Oktober 2023, telah menimbulkan banyaknya korban berjatuhan bahkan hingga hari ini terdapat sekitar 61.000 lebih korban tewas di Palestina.
Sudah banyak upaya perdamaian yang dilakukan oleh berbagai negara, salah satunya perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada 19 Januari lalu.
Namun, konflik tak dapat diselesaikan terutama dengan gagalnya perjanjian tersebut, sehingga Israel kembali menyerang wilayah Gaza.
(BACA JUGA: Gencatan Senjata Gagal! Israel Bombardir Gaza Dini Hari)
Indonesia, menjadi salah satu negara yang dipercaya oleh beberapa pihak untuk membantu upaya penyelesaian konflik di Gaza dan segala bantuan kemanusiaan telah banyak diberikan.
Dengan peran aktif tersebut Indonesia mendapat banyak permintaan untuk dapat berperan lebih aktif dalam masalah ini, sehingga Presiden Prabowo mengungkapkan Indonesia siap menerima evakuasi warga Gaza.
Sebelumnya dalam sebuah siaran pers Prabowo mengatakan Indonesia siap untuk mengirimkan pesawat guna mengevakuasi penduduk bila mendapat persetujuan dari pihak bersangkutan.
“Karena itu, saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak yang terlibat untuk berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan indonesia,” ucapnya.
Diperkirakan sekitar 1.000 warga Gaza yang akan dievakuasi ke negara Indonesia untuk gelombang pertama.
(BACA JUGA: Prabowo Kunjungi 5 Negara Timur Tengah, Sebut Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza!)
Namun benarkah demikian? Lantas muncul pendapat kontra dari beberapa petinggi MUI, yang menyampaikan ketidaksetujuan mereka terhadap rencana evakuasi warga Gaza.
“Saya tidak setuju evakuasi warga Gaza ke Indonesia!” tegas KH Cholil Nafis, Ketua Umum Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI.
Rencana ini terindikasi dapat mempermulus niat Israel caplok wilayah Palestina, upaya yang awalnya dilontarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini, bahkan sempat mendapat penolakkan dari PBB.
Trump sendiri pernah mengatakan untuk melakukan relokasi Palestina dan penduduk Gaza pada bulan Februari lalu, sebagian masyarakat mulai curiga.
Benarkah wacana tersebut hanya murni untuk memberi bantuan kemanusiaan atau ada maksud tersembunyi dibaliknya?
(BACA JUGA: Israel Bom Wilayah Khan Younis di Gaza, Korban Tewas Naik Hingga 60.000 Jiwa!)
Simak penjelasannya dibawah ini!…
DB NEWS - Buntut rencana Prabowo Subianto evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia yang mendapat respon penolakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Apakah hal ini ada hubungannya dengan rencana relokasi Palestina yang pernah dilontarkan Donald Trump beberapa waktu lalu? Simak fakta unik dari isu ini di artikel berikut.
Langkah ini diambil Prabowo dengan tujuan sebagai bantuan kepada penduduk Gaza yang membutuhkan perawatan medis lebih lanjut, karena adanya keterbatasan alat-alat medis disana.
Konflik di wilayah Gaza yang terjadi sejak Oktober 2023, telah menimbulkan banyaknya korban berjatuhan bahkan hingga hari ini terdapat sekitar 61.000 lebih korban tewas di Palestina.
Sudah banyak upaya perdamaian yang dilakukan oleh berbagai negara, salah satunya perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada 19 Januari lalu.
Namun, konflik tak dapat diselesaikan terutama dengan gagalnya perjanjian tersebut, sehingga Israel kembali menyerang wilayah Gaza.
(BACA JUGA: Gencatan Senjata Gagal! Israel Bombardir Gaza Dini Hari)
Indonesia, menjadi salah satu negara yang dipercaya oleh beberapa pihak untuk membantu upaya penyelesaian konflik di Gaza dan segala bantuan kemanusiaan telah banyak diberikan.
Dengan peran aktif tersebut Indonesia mendapat banyak permintaan untuk dapat berperan lebih aktif dalam masalah ini, sehingga Presiden Prabowo mengungkapkan Indonesia siap menerima evakuasi warga Gaza.
Sebelumnya dalam sebuah siaran pers Prabowo mengatakan Indonesia siap untuk mengirimkan pesawat guna mengevakuasi penduduk bila mendapat persetujuan dari pihak bersangkutan.
“Karena itu, saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak yang terlibat untuk berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan indonesia,” ucapnya.
Diperkirakan sekitar 1.000 warga Gaza yang akan dievakuasi ke negara Indonesia untuk gelombang pertama.
(BACA JUGA: Prabowo Kunjungi 5 Negara Timur Tengah, Sebut Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza!)
Namun benarkah demikian? Lantas muncul pendapat kontra dari beberapa petinggi MUI, yang menyampaikan ketidaksetujuan mereka terhadap rencana evakuasi warga Gaza.
“Saya tidak setuju evakuasi warga Gaza ke Indonesia!” tegas KH Cholil Nafis, Ketua Umum Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI.
Rencana ini terindikasi dapat mempermulus niat Israel caplok wilayah Palestina, upaya yang awalnya dilontarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini, bahkan sempat mendapat penolakkan dari PBB.
Trump sendiri pernah mengatakan untuk melakukan relokasi Palestina dan penduduk Gaza pada bulan Februari lalu, sebagian masyarakat mulai curiga.
Benarkah wacana tersebut hanya murni untuk memberi bantuan kemanusiaan atau ada maksud tersembunyi dibaliknya?
(BACA JUGA: Israel Bom Wilayah Khan Younis di Gaza, Korban Tewas Naik Hingga 60.000 Jiwa!)
Simak penjelasannya dibawah ini!…